Menebarkan jala adalah praktik hidup sehari-hari yang dilakukan oleh para nelayan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Ada tujuan mulia dalam tindakan menebarkan jala. Menebarkan jala berkaitan dengan kehidupan. Hal inilah yang dijadikan ilustrasi dalam sebuah nilai pengajaran iman yang penting, yaitu menebarkan jala kehidupan. Menebarkan jala artinya berfokus dan berpihak pada kehidupan. Saat ini, kita merenungkan tema "Tebarkanlah Jalamu" yang terinspirasi dari Lukas 5:1-11. Perenungan ini mengajak kita untuk memeriksa hubungan kita dengan Tuhan dan bagaimana hubungan tersebut memengaruhi kehidupan kita yang menebarkan jala kehidupan, yakni berpihak pada kehidupan.
Lukas 5:1-11 menceritakan peristiwa penangkapan ikan yang ajaib oleh para murid Yesus. Meskipun mereka telah bekerja keras sepanjang malam tanpa hasil, Tuhan Yesus meminta mereka untuk kembali melaut dan menebarkan jala. Atas dasar iman, Simon Petrus menuruti perintah Yesus dan mereka mendapatkan hasil yang luar biasa. Peristiwa ini menunjukkan kuasa Yesus atas alam dan menjadi panggilan bagi para murid untuk mengikuti Dia. Iman dan ketaatan mereka diuji, dan mereka menerima berkat yang berlimpah atas karya pelayanan yang menebarkan harapan baru dan kehidupan.
Firman hari ini mengajak kita untuk "menebarkan jala" dalam kehidupan kita. Ini berarti sebuah panggilan untuk membuka diri untuk menerima kemuliaan Tuhan. Kita harus senantiasa merespon kemuliaan Tuhan dengan rasa syukur, hormat, dan ketaatan. Kita juga perlu menyatakan rasa syukur dan pengharapan kepada Tuhan. Kita bersyukur atas penyertaan Tuhan dan hidup dengan penuh pengharapan akan janji-janji-Nya yang selalu ditepati. Kita juga diajak untuk menerima kabar gembira tentang keselamatan dan pengharapan melalui Tuhan Yesus Kristus. Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menanggapi panggilan Tuhan untuk mengikuti keteladanan-Nya menebarkan jala pengharapan dalam kehidupan.
Marilah kita teguhkan iman kita kepada Tuhan dan ikuti-Nya dengan sepenuh hati. Tebarkanlah jala dalam kehidupan dan menyaksikan bagaimana Tuhan akan memberkati dan melimpahkan berkat-Nya kepada umat yang menebarkan jala pengharapan dan kehidupan. Mari mengingat bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan akan memberikan kekuatan untuk melewati segala rintangan dalam kehidupan, sehingga orang beriman dapat terus memiliki pengharapan. Menebarkan jala kehidupan itu nyata dalam hidup sehari-hari dan dapat dilakukan oleh siapapun. Mari mewujudnyatakan panggilan menebarkan semangat pengharapan dan kehidupan yang kita mulai dari diri sendiri, dengan cinta kasih yang besar.
Pertanyaan Refleksi:
1. Mengapa Tuhan meminta kita untuk menebarkan jala kehidupan?
2. Apa yang dapat kita kerjakan untuk menebar jala kehidupan?
3. Mengapa Simon Petrus mau menebarkan jalanya kembali padahal sudah semalaman tidak mendapatkan hasil?
Share :