Koleksi Renungan

<< Kembali

Print

Memberi Hidup

Ayat Bacaan : Yohanes 6:24-35, Penulis Pdt. Dr. Kristriyanto, M.Th

05-Aug-2024

Yesus Kristus melambangkan diri-Nya sebagai “Roti Hidup”. Makanan rohani yang seharusnya diterima oleh orang-orang percaya. Menerima berarti “makan” dan percaya kepada-Nya, serta memperoleh kenyang rohani dan hidup kekal. “Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yoh 6:35). Secara kongkrit terjadi melalui pengorbanan Yesus Krristus, memberikan nyawa dan hidup-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia. Yesus Kristus memberi program hidup kekal, yang ditawarkan kepada semua manusia. Tidak otomatis semua orang hidup kekal, tetapi hanya kepada mereka yang percaya, dan setia menjalankan perintah-Nya dalam hidup sehari-hari.

“Memberi Hidup” memiliki aspek-aspek, yaitu, pertama: Hidup rohani dalam pertobatan. Nabi Natan mengembalikan hidup rohani Raja Daud, yang sempat mati karena berdosa di hadapan Allah, melalui peristiwa selingkuh dengan Batsyeba dan merancang kematian tamtama Uria. “Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati” (2Sam 12:13). Bagi orang Kristen, pertobatan merupahan pemulihan hidup rohani pada jalan yang benar, yang sebelumnya terjerumus pada dosa. Bersyukur dan dukunglah dalam syukur orang-2 yang hidup bertobat.

Kedua, Hidup dalam kebenaran Kristus. Kebenaran orang Kristen berasal dari Yesus Kristus, Sang Mesias, bukan dari diri pribadi atau hukum dunia. Kebenaran Kristus adalah kebenaran sejati, yang kudus, dari sorga, dengan Yesus Kristus sebagai Kepala. “tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala” (Ef 4:15). Orang Kristen sudah diberi hidup rohani, keselamatan sejati di dunia dan sorga. Karena iu sudah sepantasnya hidup syukur, dan memberi hidup teladan kebenaran bagi sesama manusia. Jadilah orang murah hari, yang berbagi kebenaran bagi orang lain untuk kemuliaan Allah.

Ketiga, Hidup dalam kualitas rohani. Berdosa, melakukan pelanggaran, serta mengikuti kehendak duniawi adalah kualitas rendah dalam hidup rohani. Allah mnghendki umat-Nya memiliki hidup rohani berkulitas tinggi, yakni bertobat, dan hidup dalam kekudusan. Ketika melakukan pelanggaran, akuilah, dan segeralah bertobat kepada Allah. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!” (Mzm 51:3). Menjalani hidup jangan sekedar hidup dan sekedar menjalani. Tapi memiliki makna hidup, yakni kualitas hidup bertobat, kudus, berkenan bagi Allah juga kpd sesama manusia. Hidup berkualitas = iman yang hidup.

Pertanyaan Perenungan:
(1) "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda...” Tanda-tanda apa yang dimaksudkan Tuhan Yesus?
(2) Apakah manusia bisa “memberi hidup”? Jelaskan!
(3) Kecuali “memberi hidup”, apakah manusia sudah “menerima hidup?” Jelaskan

Share :

<< Kembali