Koleksi Renungan

<< Kembali

Print

Menjadi Tempat Kediaman Allah

Ayat Bacaan : Markus 6:30-34, 53-56, Penulis Pdt. Dr. Kristriyanto, M.Th.

02-Aug-2024

Gereja atau Bait Allah adalah rumah Allah, “Tempat kediaman Allah”. Di tempat itu Allah hadir, berkarya, memberkati umat, maupun bersabda. “Tempat kediaman Allah” sejati adalah Yesus Kristus. Ia adalah firman yang menjadi manusia, berkarya sebagaimana Allah berkarya. Memberkati, menghidupkan orang meninggal, maupun menyembuhkan orang sakit. “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh” (Mark 6:56). Yesus Kristus adalah sumber anugerah bagi manusia yg percaya kepada-Nya. Allah berkarya secara sempurna dlm Yesus Kristus.

“Menjadi Tempat Kediaman Allah” memiliki aspek-aspk, yaitu: Bait Allah yang diperkenan Allah. Bait Allah didirikan oleh Raja Salomo, putera Raja Daud. Allah yang memilih dan memperkenankannya. Bait Allah yang berfungsi untuk ibadah umat dalam memuliakan Allah dan bersyukur kepada-Nya. “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya” (2Sam 7:13). Oleh karena itu, beribadahlah dengan kesungguhan hati di setiap ibadah gerejawi. Berjumpa dengan Yesus Kristus dalam iman dengan sukacita dan syukur. Dan, yang pasti, beribadah dalam kekudusan dan kebenaran hidup.

Kedua, Orang Kristen sebagai tempat kediaman Allah. Semua orang Kristen sebagai orang percaya adalah tempat kediaman Allah di dalam Roh. Roh Kudus hadir dalam diri semua orang percaya, yang menjadikan dirinya mampu hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Oleh karenanya, Allah kerasan bertempat tinggal dalam hidup setiap orang Kristen, dan menjadikan orang percaya memperoleh keselamatan, damai sejahtera, juga setia dalam kebenaran Allah. “Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (Ef 2:22). Berbanggalah sebagai tempat kediaman Allah, karena hidup dalam penyertaan Allah dan membahagiakan.

Ketiga, Keturunan Daud disertai Allah. Semua orang Kristen adalah keturunan Raja Daud di dalam rohani. Sebagai orang-orang percaya yang dipilih Allah, hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Maka, Allah memberi kasih setia, anugerah dan penyertaan-Nya setiap saat. “Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi” (Mzm 89:25). Disertai Allah, menjadikan hidup dalam keselamatan, sukacita dan penuh pengharapan. Tidak merasa kuatir dan was-was dalam menjalani hidup, meski menjumpai banyak hal yang menherikan. Penyertaan dan kasih Allah menjadikan hidup berisi dan bermakna. Bukan sia-sia tapa guna.

Pertanyaan Perenungan:
(1) “...maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,...” (Mrk 6:34). Jelaskan penggalan ayat tersebut!
(2) Benarkah setiap diri orang Kristen adalah “tempat kediaman Allah”?
(3) Apa yang Anda rasakan dengan penghayatan diri pribadi sebagai “Tempat kediaman Allah”?

Share :

<< Kembali