Koleksi Renungan

<< Kembali

Print

Menjaga Hati

Ayat Bacaan : Yohanes 6:1-21, Penulis Pdt. Kristian Haryanto, S.Si.-Teol.

02-Aug-2024

Setiap hari kita bertemu dengan berbagai karakter orang dan mengalami berbagai peristiwa kehidupan. Semuanya dapat digunakan oleh iblis sebagai alat untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Iblis pandai memanfaatkan kesempatan. Sedikit saja manusia lengah, iblis dengan cepat melepas anak panahnya untuk menyerang kita. Jadi, jika hati kita tidak dijaga dengan baik, akan mudah bagi kita untuk jatuh dalam berbagai pencobaan. Sekali jatuh dalam dosa, akan terbuka pintu bagi dosa-dosa lain untuk mengantri bergiliran. Melalui pewartaan firman minggu terakhir bulan Juli ini kita diajak untuk mewujudkan hidup yang setia kepada Tuhan dengan cara menjaga hati. Karena apa yang ada dalam hati kita, itu yang akan terpancar dalam hidup kita.

Menjaga hati dengan tidak egois. Sikap tidak mementingkan diri sendiri ditunjukan oleh seorang anak dengan memberi 5 roti dan 2 ikan kepada murid Tuhan. Dengan kebesaran hati ia menyerahkan miliknya untuk dibagikan kepada orang lain, dengan konsekuensi kemungkinan dia hanya mendapat sedikit bagian atau bahkan tidak kebagian. Tapi ia tidak mempermasalahkannya. Berawal dari hati anak ini yang terjaga, krisis ribuan orang teratasi. Semua makan dengan kenyang dan masih menyisakan 12 bakul penuh.

Menjaga hati dengan tetap tenang ditengah pergumulan. Dalam peristiwa kedua (ay. 16-21) situasi krisis dialami para murid ketika pada malam hari, perahu mereka diterpa angin kencang, dan ditambah ada sesosok yang berjalan di atas air mendekati perahu. Hati mereka diselubungi rasa panik dan takut sehingga mereka tidak memperhatikan bahwa sosok itu adalah Yesus. Mereka menyangka sosok itu adalah hantu. Rasa kuatir, panik, dan takut justru akan memperburuk situasi, sehingga sering kali kita kehilangan kepekaan hati dan kejernihan pikiran. Kita juga menjadi tidak dapat melihat Tuhan yang sebenarnya ada bersama-sama dengan kita seperti dalam kisah Tuhan Yesus berjalan di atas air. Tetap tenang dan yakinlah bahwa ada pengharapan dalam setiap pergumulan, karena Tuhan melindungi. Jangan sampai pergumulan hidup membuat kita menjadi orang yang tidak percaya akan Allah.

Menjaga hati dengan tetap setia berdoa kepada Tuhan. Melalui pewartaan hari ini kita diingatkan bahwa untuk setia kepada Tuhan kita harus menjaga hati terutama ketika sedang menghadapi pergumulan. Karena yang ada dalam hati kita akan terpancar dalam hidup kita. Mari jadikan doa sebagai benteng perlindungan yang kokoh terhadap serangan cobaan dari si jahat. Karena dengan doa, kita dipenuhi oleh Allah, iman kita diteguhkan, dan kita dituntun untuk memahami kasih Tuhan yang tak terselami sehingga hidup kita berkenan bagi Tuhan. Mari jaga hati, jangan ijinkan pintu dosa terbuka! Percayalah, Tuhan dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa tantangan atau kesulitan menjaga hati di kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang dapat kita lakukan agar hati kita tidak egois?
3. Bagaimana cara kita menjaga hati tetap tenang ditengah pergumulan?

Share :

<< Kembali