Lakukan Dengan Kesungguhan !

Ayat Bacaan : Lukas 10:1-11, 16-20, Penulis Pdt. Kristian Haryanto, S.Si.-Teol.
07-Jul-2025

Pak Ali adalah seorang tukang bangunan yang sudah lama bekerja. Karena merasa lelah dan ingin berhenti, ia menemui atasannya dan menyampaikan niatnya. Atasannya setuju, tapi meminta satu hal terakhir: Pak Ali diminta membangun satu rumah lagi—dengan desain dan cara kerja yang ia tentukan sendiri. Namun karena sudah tidak semangat, Pak Ali mengerjakannya asal-asalan. Ia memilih bahan murah dan tidak teliti dalam pengerjaan. Setelah selesai, ia menyerahkan kunci kepada atasannya. Yang mengejutkan, sang atasan berkata, “Pak Ali, rumah ini adalah hadiah pensiun untukmu.” Pak Ali terkejut dan menyesal—seandainya ia tahu rumah itu untuk dirinya, tentu ia akan membangunnya dengan sepenuh hati. 

Sering kali kita juga seperti Pak Ali. Kita mengerjakan sesuatu dengan setengah hati karena merasa lelah, tidak dihargai, atau ingin segera selesai. Padahal, setiap tugas dan pelayanan yang kita lakukan sebenarnya sedang membangun masa depan kita sendiri—dan menjadi bagian dari persembahan kita kepada Tuhan.

Dalam Lukas 10, Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi berdua-dua memberitakan Kerajaan Allah. Tugas mereka tidak mudah: mereka seperti “domba ke tengah serigala” (ayat 3). Tapi Yesus tidak hanya menyuruh mereka pergi, Ia juga membekali mereka dengan semangat, arahan, dan janji penyertaan. Mereka diutus untuk melakukan tugas mulia—dan itu harus dilakukan dengan kesungguhan hati. Yesus tahu bahwa pelayanan bukanlah hal yang mudah. Bisa saja ada penolakan, ada lelah, bahkan ada kekecewaan. Tapi Yesus mengingatkan : “Jangan bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga.” (ayat 20). Artinya, keberhasilan bukanlah ukuran utama. Tapi kesetiaan dan kesungguhanlah yang berharga di mata Tuhan.

Firman Tuhan saat ini mengajarkan kita untuk; 1. Fokus pada tujuan, jangan biarkan masalah membuat kita lupa arah, fokus kita adalah melakukan kehendak Tuhan menyampaikan kabar baik dengan hidup kita yang nyata. 2. Berkolaborasi, Tuhan tidak mengutus para murid sendirian, dalam hidup dan pelayanan, kita perlu saling mendukung, menguatkan, dan bekerja sama. 3. Bangun pergaulan yang positif, jika satu pintu tertutup, jangan paksa. Tapi carilah jalan lain yang membuka peluang kesaksian. Jaga hati kita tetap terbuka terhadap siapa pun. 4. Percaya pemeliharaan Tuhan, jika Tuhan yang mengutus, Ia juga yang akan mencukupkan. Jangan khawatir! Tuhan tahu kebutuhan kita lebih dari kita tahu.

Pertanyaan Refleksi

1. Apa yang membuat saya sering kali mengerjakan sesuatu dengan setengah hati?

2. Apa satu langkah konkret yang bisa saya lakukan agar lebih sungguh-sungguh dalam bekerja, melayani, atau membangun relasi

3. Seandainya “rumah” yang sedang saya bangun sekarang adalah gambaran hidup saya di masa depan—apa yang ingin saya ubah dalam cara saya bekerja dan melayani hari ini?

===✟ Tuhan Yesus Memberkati ✟==