Kekuasaan Sang Raja Sejati

Ayat Bacaan : Yohanes 18: 33-37, Penulis Pdt. Kristian Haryanto, S.Si.-Teol.
26-Nov-2024

Minggu Kristus Raja adalah minggu terakhir dalam kalender liturgi gereja. Minggu depannya gereja sudah memasuki Minggu Adven I. Dalam pemaknaan minggu ini, kekristenan menyadari bahwa konsep raja yang digambarkan dalam dunia berbeda dengan konsep Raja yang dibawa oleh Yesus. Raja dalam dunia adalah orang nomor satu dalam lingkungannya dan semua orang menghormati dan melayaninya. Sementara dalam konsep raja menurut Yesus berbeda sama sekali. “Kerajaanku bukan dari dunia ini,” kata Yesus. Tidak bercanda dan tampak cukup jelas.

Kerajaan dunia kita sangat bertolak belakang dengan kerajaan yang ada dalam pikiran Yesus. Kerajaan yang kekal memang sulit dilihat dan diterima oleh dunia. Terlebih ketika Yesus menyatakan bahwa kerajaannya "bukan dari sini", yang malah ditafsirkan Pilatus sebagai penegasan bahwa Yesus adalah seorang raja. Yohanes 18:33-37 sebenarnya membuka realitas kerajaan Yesus. Walaupun itu adalah kerajaan yang sulit dilihat, karena itu terwujud dalam penyaliban. Kisah ini menunjukkan bagaimana, seperti orang Yahudi, kesetiaan pada kekuatan duniawi membuat kita menolak kerajaan Allah sehingga sulit untuk melihatnya.

Kitab Wahyu 1 : 4-8 juga mengidentifikasi Yesus dengan para pengikutnya, misalnya dalam ay. 5 mengidentifikasi Yesus sebagai “saksi yang setia.” Bagaimanapun, Yesus menunjukkan kesaksiannya yang setia sampai mati, Wahyu juga memanggil orang percaya untuk setia sampai mati (2:10). Dengan mengidentifikasi Yesus sebagai saksi yang setia dan sebagai “yang sulung dari antara orang mati,” Wahyu mengaitkan pemerintahan Yesus yang mulia dengan kematiannya yang paling memalukan. Jika Yesus memerintah melalui kesetiaannya, para pengikutnya juga akan mewarisi kerajaannya melalui kesaksian mereka sendiri yang setia (12:11). Sekali lagi kesetiaan kepada Yesus dituntut agar umat mampu menyadari dan melihat bagaimana Yesus berkuasa sebagai Sang Raja Sejati.

Melalui perayaan Minggu Kristus Raja, kita merayakan jabatan dan kemuliaan Yesus selaku Raja. Namun sesungguhnya seharusnya setiap waktu umat manusia menyadari bahwa penguasa langit dan bumi adalah Yesus Kristus. Eksistensi Yesus selaku Sang Firman Allah yang kekal, wibawa dan kuasa ilahi-Nya, dan undang-undang Kerajaan Allah yang dilandasi oleh kasih dan keadilan seharusnya tidak ada alasan manusia untuk meragukan-Nya. Masihkah kita ragu akan kekuasaan Sang Raja Sejati dalam hidup kita? Mari dengan keberserahan penuh kepada Dia – Yesus – yang mampu memelihara hidup kita, kita serahkan kehidupan kita kepadaNya dan bersandar akan tuntunan dan pertolonganNya melalui setiap caraNya. Tuhan memberkati.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa tantangan/keraguan yang membuat manusia tidak percaya bahwa Yesus adalah Sang Raja Sejati?
2. Bagaimana kita meninggikan Yesus yang adalah Sang Raja Sejati?
3. Dalam Yohanes 18:36, “Yesus mengatakan bahwa KerajaanNya bukan dari tempat ini” Jelaskan arti dari ayat tersebut?

===✟ Tuhan Yesus Memberkati ✟==